Salat Gerhana di Masjid Akbar Surabaya, Ibadah Sekaligus Edukasi

Pahala dapet, pengetahuan juga dapet

Surabaya, IDN Times - Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya, Rabu (31/1) menyelenggarakan salat gerhana untuk menyambut munculnya fenomena Super Blue Blood Moon.

Selain ibadah, mereka juga melakukan pengamatan bersama. Tak ayal, anak-anak hingga dewasa pun berdatangan ke masjid tersebut.

1. Lakukan salat gerhana mulai pukul 20.00 WIB

Salat Gerhana di Masjid Akbar Surabaya, Ibadah Sekaligus EdukasiIDN Times/Ardiansyah Fajar

Kepala Humas Masjid Al-Akbar Surabaya, Helmi M. Noor mengatakan, ibadah salat gerhana diawali dengan takbir bersama. "Sejak Salat Maghrib kami melakukan dzikir dilanjut dzikir lagi selesai Salat Isya. Selanjutnya kami melakukan Salat Gerhana Bulan pada pukul 20.00 WIB," jelasnya.

Sementara itu Kyai Besar Masjid Al-Akbar Surabaya, Abdul Khamid menyampaikan tuntunan Salat Gerhana Bulan. "Salat Gerhana Bulan ini hukumnya Sunnah Muakad. Artinya salat ini sangat dianjurkan untuk dilaksanakan. Tak hanya itu, Salat Gerhana Bulan ini lebih lama dari Salat yang biasanya, bacaannya lebih panjang," ucapnya.

Salat ini sendiri dipimpin oleh Salam Nawawi dari Universitas Sunan Ampel Surabaya (UINSA). Sementara Kyai Besar Masjid Al-Akbar Surabaya bertindak sebagai Khotib.

Baca juga: 5 Mitos Gerhana Bulan yang Masih Sering Dipercaya Hingga Sekarang

2. Sediakan teropong dan layar proyektor

Salat Gerhana di Masjid Akbar Surabaya, Ibadah Sekaligus EdukasiIDN Times/Ardiansyah Fajar

Helmi mengatakan, selain kepentingan ibadah, momen gerhana bulan "Super Blue Blood Moon" juga menjadi momen pembelajaran bagi anak-anak. 

"Beberapa anggap itu menjadi hal yang mistis, bulannya dimakan buto ijo. Nah di sini kami menyediakan teropong dan empat layar proyektor untuk mengedukasi mereka. Bagaimana proses yang ada secara sains," jelas Helmi.

3. Jadi wisata dadakan

Salat Gerhana di Masjid Akbar Surabaya, Ibadah Sekaligus EdukasiIDN Times/Ardiansyah Fajar

Dari pantauan IDN Times, ada ribuan orang yang merapat ke Masjid terbesar kedua di Indonesia ini.

"Yang datang tidak hanya muslim tetapi non muslim. Kami sangat terbuka dengan semuanya. Karena fungsi masjid juga bisa menjadi wisata. Kami sediakan empat layar lebar dan dua plasma untuk menikmati momen yang ada sekarang ini. Masyarakat bisa lihat rillnya melalui teropong, bisa selfie-selfie di sini," kata dia.

Baca juga: [FOTO] Begini Serunya Warga Menanti Gerhana Bulan di Planetarium

 

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya