Risma Sediakan Lahan Untuk Ledakkan Bom & Bentuk Trauma Center

#SuroboyoWani Petugas temukan bom dalam koper

Surabaya, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya meminta kepolisian untuk segera menuntaskan kasus bom di Kota Pahlawan. Kali ini Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, mengambil langkah pasti setelah mendapat informasi jika ada bom dalam koper yang ledakannya lebih dahsyat dari bom sebelumnya.

Untuk itu, pihak pemkot bersedia menyediakan lahan untuk meledakkan bom tersebut.

1. Risma intruksikan bom diledakkan di kawasan Medokan

Risma Sediakan Lahan Untuk Ledakkan Bom & Bentuk Trauma CenterIDN Times/Ardiansyah Fajar

Sebenarnya, Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Rudi Setiawan berencana membawa bahan peledak itu ke Pusdik Brimob Watu Kosek, Pasuruan. Namun Risma meminta supaya diledakkan di sekitar Medokan. Karena dia menilai jaraknya terlalu jauh.

Bahkan, Wali Kota Risma bersedia menyediakan lahan lebar yang jauh dari rumah penduduk. Atas tawaran itu, Kapolrestabes menyetujuinya.

"Akhirnya, kita siapkan lahan BTKD (Bekas Tanah Kas Desa) di Madokan Sawah Timur yang luas, sekarang kita sedang melakukan penggalian di sana,” kata Risma, Selasa (15/5/2018).

2. Risma akan kumpulkan RT/RW dan bertemu kepala sekolah serta tokoh agama

Risma Sediakan Lahan Untuk Ledakkan Bom & Bentuk Trauma CenterIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Risma menyampaikan, kasus teroris ini sebenarnya bisa dideteksi sedini mungkin. Menurutnya, apabila dari keluarga bisa mendeteksi masalah sejak dini, maka dapat dipastikan tidak akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dan tidak akan ada korban lebih lanjut.

“Makanya, nanti malam saya akan ketemu dengan RT/RW. Besok pagi saya akan ketemu dengan kepala sekolah dan siangnya saya akan ketemu dengan takmir masjid untuk melakukan deteksi dini hal-hal seperti ini,” tegasnya.

3. Pemkot bentuk trauma center untuk dampingi pihak keluarga korban bom

Risma Sediakan Lahan Untuk Ledakkan Bom & Bentuk Trauma CenterIDN Times/Reza Iqbal

Selain itu, Risma memastikan bahwa saat ini Pemkot Surabaya juga membentuk trauma center untuk mendampingi anak-anak korban bom di Surabaya. Meskipun, sejak awal kejadian, tim psikolog pemkot sudah mendampingi pihak keluarga yang menjadi korban bom.

“Trauma center ini anggotanya gabungan, tidak bisa pemkot saja, meskipun kami memiliki banyak psikolog. Nanti anggotanya ada dari pihak kepolisian supaya bisa mengikuti perkembangaknnya. Kami juga dampingi anak-anak di sekolah korban dan di kelas korban,” katanya.

Wali Kota perempuan pertama di Kota Surabaya itu juga menjelaskan, bahwa Pemkot Surabaya terus mengawal dan memfasilitasi pengiriman jenazah korban. Karena sudah ada yang dikirim ke Solo dan ada pula yang akan dikirim ke Pasuruan. Pemkot Surabaya juga membantu pemakaman korban supaya lebih lancar.

“Bahkan, kami juga berencana menanggung semua biaya pendidikan salah satu anak korban, sekarang masih kami hitung semuanya,” tegasnya.

Baca juga: Dua Bomber Anton dan Budi Ternyata Pernah Kuliah di ITS

Topik:

Berita Terkini Lainnya