Pasca Debat Pilkada Jatim, Ini Plus Minus Masing-masing Pasangan

Debat bisa mengubah pilihan publik.

Surabaya, IDN Times - Pasca debat publik perdana Pilkada Jatim 2018, banyak analisa yang mencuat dari para pengamat politik. Masing-masing berpendapat jika debat yang berlangsung di Dyandra Convention Center sangat dinamis apalagi dengan adu gagasan program dari kedua paslon.

1. Keunggulan Khofifah adalah data dan statistik

Pasca Debat Pilkada Jatim, Ini Plus Minus Masing-masing PasanganDok. IDN Times/Istimewa

Pengamat Politik Unair, Airlangga Pribadi menilai bahwa masing-masing pasangan terlihat dinamis. Namun, jika dilihat secara program, Airlangga menilai tidak banyak yang berbeda. 

"Salah satu yang berbeda adalah, Khofifah membahas persoalan non teknis berulang kali berbicara statistik. Kalau Gus Ipul menunjukkan perkembangan keberlanjutan, menunjukaan pola komunikasi yang dekat dengan masyarakat Jatim satu sama lain memiliki kelebihan," katanya.

2. Pasangan Khofifah-Emil lebih agresif

Pasca Debat Pilkada Jatim, Ini Plus Minus Masing-masing PasanganDok. IDN Times/Istimewa

Sementara itu, pengamat sosial politik Unair, Novri Susan, mengatakan, dari penampilan di debat  terlihat jelas bagaimana posisi yang diambil dari masing-masing calon. Kandidat nomor urut satu, Khofifah-Emil, terlihat mengambil posisi agresif. Adapun Gus Ipul-Puti terlihat lebih tenang, santai dan tegar dalam mengurai problem sekaligus solusi bagi masyarakat.

”Terutama pada segmen debat cawagub, terlihat Emil sangat agresif, bahkan beberapa sesi sempat emosional saat Puti bertanya soal kondisi anak gagal tumbuh atau stunting di Kabupaten Trenggalek, dimana Emil menjadi Bupati,” ujarnya.

Novri menganalisis, pilihan Emil yang agresif menyerang lawan dalam kacamata sosiologi politik bisa malah membuat publik Jatim tidak simpati. Ini karena publik Jatim dikenal sebagai publik santun yang menginginkan pemimpin rendah hati dengan karya yang nyata.

”Nah kredibilitas komunikator politik, dalam hal ini kandidat, akan sangat berpengaruh dalam upaya mendapatkan dukungan khalayak. Sikap yang agresif, merendahkan orang lain, tentu menghasilkan dampak defisit bagi kandidat bersangkutan,” ujarnya.

3. Debat bisa mengubah pilihan masyarakat

Pasca Debat Pilkada Jatim, Ini Plus Minus Masing-masing PasanganIDN Times/Ardiansyah Fajar

Direktur Komunikasi Indonesia Indicator, Rustika Herlambang menyampaikan bahwa debat publik pertama mendapatkan respons yang signifikan dari warganet. Indonesia Indicator, yang memantau perbincangan netizen di media sosial pada acara debat Pilgub Jatim. "Petanya berubah. Paslon satu ada warna ungu (kecewa), ada warna biru (kaget) , ada warna merah. Itu adalah emosi netizen yang agak marah dengan perdebatan ini," katanya.

 

Baca juga: Kumpulan Momen Lucu di Debat Perdana Pilkada Jatim

 

 

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya