Pasca Debat, Cak Imin dan Hasto Langsung Temui Gus Ipul
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Pasca debat publik Pilkada Jatim 2018, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar langsung bertolak ke Surabaya. Kedatangannya ini bukan tanpa maksud. Ia menggelar pertemuan tertutup bersama Calon Gubernur yang diusungnya, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan koalisinya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Hotel Whyndam, Rabu (9/5). Tak sendirian, Cak Imin sapaan akrab Muhaimin ternyata juga didampingi oleh Sekjen PDIP, Hasto Kristanto.
1. Cak Imin dan Hasto lakukan koordinasi pilkada serentak
Setelah pertemuan, Gus Ipul mengatakan kalau kunjungan Cak Imin dan Hasto yakni melakukan koordinasi antar parpol pengusung. Maka dari itu, dalam pertemuan juga mengundang beberapa rekan dari kabupaten/kota di Jatim.
"Untuk saling cocok-cocokan, karena tidak hanya bicara pilgub (pemilihan gubernur) saja. Tapi juga Pilkada serentak secara umum," ujarnya, Rabu (9/5) kepada awak media.
2. Evaluasi mesin politik
Editor’s picks
Selain koordinasi, ternyata maksud kedatangan Cak Imin juga melakukan konsolidasi sekaligus evaluasi mesin politik. Menurut Gus Ipul, ada kendala saat ini karena pecah konsentrasi dengan Pilbup/Pilwali.
"Intinya PKB dan PDIP berkomitmen untuk berjuang sekuat tenaga bersama Gerindra dan PKS Agar pilgub bisa maksimal semua. Karena kan ini sebagian konsentrasi terbelah ada yaang kabupaten/kota ada yang pilgub, makanya dicari formula, tial daerah berbeda beda tantangannya. Syukur ada situasi yang bagus, konsolidasi kita efektif," ungkapnya.
3. Gus Ipul tegaskan semua partai pengusungnya bergerak
Saat disinggung mengenai Gerindra dan PKS, Gus Ipul menegaskan kalau kedua parpol tersebut sudah sama-sama bergerak. Terbukti, Ketua Umum Gerindra, Prabowo datang langsung ke Pasuruan menyatakan dukungan penuh ke Gus Ipul. "Begitu juga PKS sudah bergerak. Semua partai sudah bergerak karena situasi kondisi ada kendala. Ada yang partainya tidak sama. Ada yang partainya sama nomornya tidak sama. Itu masalah yang disikapi secara dewasa. Harus ada tindakan yang terpisah dari konsolidasi ini," pungkasnya.