[INFOGRAFIS] Saat Orang Edan Ramai-ramai Serang Pemuka Agama

#KamiTetapSatuIndonesia

Surabaya, IDN Times - Tiga pekan terakhir, Indonesia digegerkan dengan lima peristiwa penyerangan terhadap rumah ibadah dan pemuka agama. Tak ayal, peristiwa ini dikecam oleh masyarakat. Seperti ada sebuah skema khusus, para pelaku yang ditangkap merupakan pengidap gangguan jiwa.

Peristiwa penyerangan pertama terjadi di Pondok Pesantren Cicalengka Bandung pada Sabtu (27/1). Serangan orang gila yang menyasar pengasuh Ponpes, KH. Umar Basri ini menjadi pemantik bagi peristiwa serupa di awal tahun 2018. 

Selanjutnya giliran Gereja Santa Lidwina, Sleman Yogyakarta, Minggu (11/2). Dua hari kemudian, Masjid Baiturrahim di Tuban dirusak orang gila berinisial MZ (40).

Tak berbeda dari kasus Tuban, kali ini pengasuh Ponpes Karangasem Paciran Lamongan, KH. Abdul Makam Mubarok juga menjadi korban serangan orang tak dikenal, Ahad (18/2). Dan, lagi-lagi pelakunya sama: seorang pria yang berlagak gila. Bahkan, di hari yang sama juga ada penyerangan Pura di Lumajang. 

1. Mustahil ini sebuah ketidaksengajaan

[INFOGRAFIS] Saat Orang Edan Ramai-ramai Serang Pemuka AgamaIDN Times/Margith Juita Damanik

Direktur Eksekutif Wahid Institute, Yenny Zannuba Wahid menilai ada sebuah benang merah dalam lima kasus tersebut. Bukan tanpa alasan Yenny berasumsi seperti itu.

"Susah disimpulkan ini bukan sebuah kesengajaan. Sebab, ada kesamaan pola, baik penyerangnya maupun yang diserang," kata Yenny kepada IDN Times, Senin (19/2).

Yenny menilai pihak yang melakukan penyerangan bertujuan menciptakan disabilitas sehingga menimbulkan kesan Indonesia tidak aman.

"Tugas polisi adalah secepat mungkin mengungkap motif dan pelakunya, termasuk aktor intelektualnya, sehingga masyarakat tidak terjebak dalam spekulasi yang meresahkan," ujarnya. Dia juga mengimbau masyarakat agar tetap tenang, tidak terjebak pada upaya upaya penggiringan isu tertentu.

2. Utamakan Tabayyun

[INFOGRAFIS] Saat Orang Edan Ramai-ramai Serang Pemuka Agamasurvivorpediatrics.com

Ketua PWNU Jatim, KH.  Mutawakkil Alallah juga mengaku prihatin dengan rentetan kejadian ini. Tetapi, ia melihat semua perkara harus diklarifikasi.

"Imbauannya kalau ada informasi harus tabbayun (klarifikasi). Jangan terpecah belah, lalu serahkan semua ke kepolisian agar diusut oleh yang berwenang."

3. Kejahatan terstruktur bisa mengalahkan kebaikan

[INFOGRAFIS] Saat Orang Edan Ramai-ramai Serang Pemuka Agamaguardian.ng

Senada, tokoh NU yang juga pengasuh Ponpes Al-Jihad Surabaya, Imam Chambali juga melontarkan kecamannya. Ia melihat rasa toleransi di masyarakat mulai luntur.

"Kita harus hati-hati, jangan sampai diadu domba oleh siapapun. Harus selalu menjaga kebersamaan seperti pesannya Sayyidina Ali bin Abi Tholib. Bahwa kejahatan yang terkoordinir bisa mengalahkan kebaikan yang tidak bersatu," ujarnya.

[INFOGRAFIS] Saat Orang Edan Ramai-ramai Serang Pemuka AgamaIDN Times/Sukma Shakti

Baca juga: Perusak Masjid di Tuban Dipindahkan ke RSJ

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya