Meski Terusir, Pengungsi Syiah Sampang Tetap Bisa Mencoblos

Mereka sudah mengungsi selama 6 tahun.

Surabaya, IDN Times - Pilkada Jawa Timur (Jatim) 2018 tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi penyelenggaranya. Pasalnya, KPU Jatim kali ini harus memastikan agar semua pemilih agar bisa menggunakan hak pilihnya.

Salah satu tantangannya pada Pilkada tahun ini adalah keberadaan pengungsi Syiah asal Sampang Madura. Mereka yang saat ini ditampung di Sidoarjo dipastikan tetap bisa mencoblos pada Pilkada 27 Juni mendatang.

1. KPU akan siapkan dua TPS untuk pengungsi Syiah

Meski Terusir, Pengungsi Syiah Sampang Tetap Bisa MencoblosIDN Times/Sukma Shakti

Komisioner KPU Jatim, Chairul Anam mengatakan pihaknya sudah mengantisipasi hal tersebut. Bahkan KPU Jatim nantinya pada tanggal 27 Juni tepat hari pemilihan, akan menyediakan dua TPS untuk para pengungsi ini. "Mereka masih tercatat warga Sampang, jadi kami sediakan bagi dua karena jumlah yang didata ada 253 pengungsi siap memilih," kata Anam.

2. Pengungi Syiah, Sampang bisa mencoblos dua pemilu sekaligus tahun ini

Meski Terusir, Pengungsi Syiah Sampang Tetap Bisa MencoblosIDN Times/Sukma Shakti

Anam menambahkan, pihaknya telah berupaya agar warga syiah Sampang yang mengungsi di rusun Jemundo bisa menggunakan hak pilihnya. "Diupayakan bisa memilih untuk dua Pemilu (Pilkada Sampang dan Pilgub Jatim 2018) di Jemundo. Secara aturan memungkinkan, tapi kami masih perlu berkoordinasi dengan stakeholder setempat (Sampang) sampai ke Tim Pemenangan Paslon, agar ada kesepakatan sehingga pada pelaksanaannya tidak terjadi masalah,” kata Anam.

3. Warga Syiah sudah memasuki tahun ke enam diusir dari Sampung

Meski Terusir, Pengungsi Syiah Sampang Tetap Bisa MencoblosIDN Times/Sukma Shakti

Untuk diketahui, tahun ini merupakan tahun ke enam para pengingsi Syiah harus terusir dari rumah dan kampung halamannya. Selama lima tahun, mereka menempati Rusun Puspa Agro Jemundo di Kabupaten Sidoarjo.

Koodinator Badan Pekerja Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Surabaya, Fatkhul Khoir mengatakan bahwa harapan warga yang tinggal di rusun tersebut juga terkesan sia-sia. Sebab, mereka hanya menginginkan untuk bisa kembali pulang ke kampung halamannya.

Baca juga: Kumpulan Momen Lucu di Debat Perdana Pilkada Jatim

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya