Bukan "Tot...tot..", Menyeberang di Surabaya Kini Gunakan Lagu

Mungkin nanti bisa masukin lagunya Nella Kharsima atau Via Vallen

Surabaya, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus melakukan berbagai inovasi untuk memperbaiki untuk menekan angka kecelakaan. Salah satunya dengan memberikan imbauan kepada pengguna jalan melalui lampu Pedestrian Crossing Traffic Light (PCTL). Tidak hanya untuk mengajak tertib lalu lintas, suara yang muncul saat pejalan kaki menekan tombol penyeberangan ini juga diubah.

1. Ubah suara"tot..tot..tot" jadi lagu "Rek Ayo Rek"

Bukan Tot...tot.., Menyeberang di Surabaya Kini Gunakan LaguIDN Times/Ardiansyah Fajar

Pemkot Surabaya mengujicoba inovasi tersebut di PCTL Jalan Tunjungan. Suara peringatan yang biasanya berbunyi “tot..tot..tot..tot,” kini diganti dengan lagu khas Surabaya, ciptaan Sundari Sukoco, “Rek Ayo Rek”.

Kepala Bidang Lalu Lintas, Robben Rico mengatakan, uji coba PTCL dengan mamasang suara imbauan dan lagu saat menyeberang saat ini masih diujicobakan di PTCL Jalan Tunjungan. Harapannya, di kawasan padat tersebut masyarakat bisa lebih menaati peraturan dengan imbauan tertib lalu lintas. “Imbauannya melalui suara itu lebih sering dikeluarkan dibandingkan lagu yang hanya untuk menyeberang,” katanya saat dihubungi IDN Times, Jumat (16/2).

Baca juga: 7 Restoran Chinese Food Terenak di Surabaya, Pas Banget untuk Imlek Nih!

2. Dengan lagu pengguna jalan akan terhibur

Bukan Tot...tot.., Menyeberang di Surabaya Kini Gunakan LaguIDN Times/Ardiansyah Fajar

Robben juga mengungkapkan, untuk imbauan tersebut berisi ajakan pengguna jalan untuk menaati peraturan. Kepadatan jalan di sejumlah ruas jalan di Kota Pahlawan harus diimbangi dengan ketaatan pengguna jalan untuk meminimalisir kecelakaan. “Kita ingin imbauan itu bisa diserap dengan baik oleh pengguna jalan,” terangnya.

Sedangkan untuk lagu “Rek Ayo Rek” tersebut diputar sebagai bagian dari hiburan pengguna jalan. Baik itu pengguna kendaraan maupun orang yang menyeberang. Harapannya, agar antusias masyarakat untuk menaati aturan semakin besar dan tidak bosan.

"Imbauan yang disampaikan secara terus menerus dan konstan akan mampu mengubah habbit pengguna jalan dalam berlalu lintas. Bisa menjadi tertib sebagai mana ajakan dalam imbauan. Dan lagu digunakan sebagai hiburan agar tidak monoton. Inisiasi ini dari Bapak Kadishub (Irvan Wahyu Drajat, Red)," jelas Robben.

3. Lagu diputar selama 20 detik

Bukan Tot...tot.., Menyeberang di Surabaya Kini Gunakan LaguIDN Times/Ardiansyah Fajar

Robben menambahkan, durasi untuk pemutaran lagu tersebut tergantung dari lebar jalan. Di Jalan Tunjungan, misalnya, lagu diputar selama 20 detik. Hal ini sesuai dengan lampu merah yang menyala bagi pengguna kendaraan. “Meski lagunya hanya sebentar diharapkan bisa menghibur,” katanya.

Dishub akan melakukan evaluasi terkait pemasangan imbauan dan suara lagu di PCTL di Jalan Tunjungan. Jika dalam evaluasi tersebut ada dampak positifnya maka inovasi tersebut akan dipasang menyeluruh di PCTL di Surabaya. “Masih kami evaluasi untuk mengetahui respon pengguna jalan,” jelasnya.

4. Dishub akan tambah 29 PCTL pada tahun ini

Bukan Tot...tot.., Menyeberang di Surabaya Kini Gunakan LaguIDN Times/Ardiansyah Fajar

Saat ini ada 156 PCTL yang menyebar di kawasan jalan di Surabaya. Pada 2018 ini Dishub juga akan memasang sebanyak 29 PCTL tambahan di kawasan padat kendaraan. Menurutnya, pemasangan imbauan dan lagu di PCTL tidak akan dilakukan di PCTL dekat sekolah dan rumah sakit.

Dikhawatirkan, suara imbauan dan lagu tersebut menggangu kondisi pasoen maupun siswa saat jam pelajaran. “Termasuk juga nanti di kawasan pemukiman apalah perlu dipasang suara dan lagu masih kita evaluasi."

Baca juga: Kung Fu Panda hingga Wiro Sableng, Nama Unik Regu Satpol PP Surabaya

 

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya