3 Mahasiswa ini Bicara Blak-blakan Soal Larangan Pakai Cadar di Kampus

Duh, bikin ngelus dada...

Surabaya, IDN Times - Wacana larangan penggunaan cadar di beberapa perguruan tinggi–salah satunya di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta–masih menuai pro dan kontra. Beberapa mahasiswa yang kami temui angkat bicara terkait hal ini. Pasalnya, pembatasan penggunaan pakaian di kampus dikhawatirkan menjadi bentuk diskriminasi.

1. "Pakai cadar di kampus itu sah saja, yang penting masuk kuliah"

3 Mahasiswa ini Bicara Blak-blakan Soal Larangan Pakai Cadar di KampusAktivis di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

Nah, salah satu mahasiswi Universitas Islam Negeri Malik Ibarahim Malang, Dwi Jayanti Novita Sari (22) turut menyoroti wacana larangan ini. Menurutnya penggunaan cadar di kampus UIN sah-sah saja, yang penting sopan dan tetap masuk kuliah. "Toh, gak ada larangan baik di Undang-undang maupun dalil Islam. Kalau kampus sendiri yang melarang pasti mereka punya alasan tersendiri terkait larangan bercadar di kampus khususnya di UIN," ujarnya saat dihubungi IDN Times, Jumat (9/3).

Maka dari itu, Novita menyampaikan tidak setuju dengan penerapan aturan tersebut. Ia menyarankan wacana larangan ini hendaknya didiskusikan secara musyawarah dengan pihak terkait yaitu civitas dan mahasiswa. "Ini Indonesia, bukan negara asing. Negara yang erat memegang teguh toleransi agamanya. Kok seolah-olah bercadar itu dipandang negatif," kata Novita.

2. "Penggunaan cadar bisa jadi kedok untuk melakukan hal konyol"

3 Mahasiswa ini Bicara Blak-blakan Soal Larangan Pakai Cadar di KampusANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

Sedangkan hal berbeda disampaikan Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, Hasan (20). Ia setuju dengan larangan pemakaian cadar di kampus. Menurutnya akhir-akhir ini tidak sedikit kaum wanita yang berhasil terdoktrin kaum radikal. 

"Penggunaan cadar sangat berbahaya karena busana ini dapat dijadikan kedok untuk melakukan hal-hal konyol seperti bom bunuh diri, atau apapun yang mereka maknai jalan jihad," kata Hasan.

Baca juga: [VIRAL] Para Feminis Bercadar di Arab Saudi Tuntut Persamaan Hak Melalui Video Keren Ini!

Hasan menambahkan, meskipun dianjurkan oleh Islam, busana ini tidak sewajarnya digunakan di wilayah Jawa. Karena untuk merealisasikan sebuah kata 'Hijrah' banyak sekali pondok pesantren yang di situ terdapat banyak figur berilmu tinggi namun berbusana biasa-biasa saja. "Kalau mengatakan diskriminasi, kan ini demi keamanan juga di kampus," imbuhnya.

3. "Suka-suka yang pakai cadar itu bukan prioritas, kok"

3 Mahasiswa ini Bicara Blak-blakan Soal Larangan Pakai Cadar di KampusANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

Sementara itu, Mahasiswi Universitas Negeri Surabaya, Putri Cahya Ningsih (22) melihat aturan ini kurang sesuai. Sebab, ia melihat penggunaan cadar lebih ke individu masing-masing. Kalau pun dilarang hal ini akan menjadi konflik tersendiri di kalangan kampus.

"Karena kalau dilihat dari budaya masyarakat di Indonesia khususnya di wilayah kampus memakai cadar bukan sebagai prioritas tujuan untuk belajar dan bukan keharusan di agama manapun. Boleh memakai cadar yang berkeinginan saja dan tidak mengharuskan apalagi dibuat peraturan. Intinya boleh memakai cadar bagi yang menginginkan. Boleh tidak memakai cadar juga bagi yang tak menginginkan," jelasnya. 

Baca juga: Larangan Bercadar, Menristek Dikti Angkat Bicara

Topik:

Berita Terkini Lainnya