Korban Miras Oplosan di Surabaya Sudah Mencapai 13 Orang

Empat di antaranya meninggal dunia.

Surabaya, IDN Times - Korban akibat minuman keras (miras) oplosan di Surabaya terus bertambah. Menurut data dari RSUD Dr. Soetomo Surabaya, sejak Jumat (20/4) hingga Selasa (24/4), korbannya sudah mencapai 13 orang. Dari pasien tersebut, ada sebanyak empat orang yang meninggal dunia. Sementara sembilan pasien lain masih menjalani perawatan intensif.

1. Empat orang meninggal karena belum sempat jalani perawatan intensif

Korban Miras Oplosan di Surabaya Sudah Mencapai 13 OrangIDN Times/Sukma Shakti

Humas RSUD Dr. Soetomo, Pesta Parulian mengatakan keempat pasien yang meninggal dunia itu lantaran tidak sempat dirawat intensif. Terlebih kondisinya saat dibawa ke rumah sakit sangat buruk. "Mereka mengalami kegagalan nafas dan kegagalan metabolik yang hebat. Kondisinya terus memburuk akibat dari keracunan miras oplosan," ujarnya, Selasa (24/4).

2. Ada dua pasien lagi yang dirawat akibat miras oplosan

Korban Miras Oplosan di Surabaya Sudah Mencapai 13 OrangIDN Times/Sukma Shakti

Pesta menambahkan, untuk hari ini (24/4) saja ada tambahan dua korban akibat miras oplosan. Saat ini keduanya dirawat di ruang bedah IGD Dr Soetomo. "Iya benar baru masuk ke IGD, yang satu kita rawat di ruang biasa, kita menunggu pemeriksaan lanjutan. Satu lagi kita rawat di Ruang Resusisasi," jelasnya.

Sementara ini, dari peneriksaan dokter gejala yang ditimbulkan akibat minuman keras oplosan tersebut menimbulkan tanda-tanda sesak nafas dan hilang kesadaran. Bahkan nantinya pasien ini nantinya harus dirujuk untuk cuci darah lantaran kondisinya yang parah. "Kondisinya tanda-tanda keracunan dan sesak nafas dengan kehilangan kesadaran," kata Pesta.

Baca juga: Miras Oplosan Tewaskan 3 Orang, Polisi Ciduk Penjual

3. Korban miras oplosan alami gangguan keseimbangan asam dan basa pada tubuh

Korban Miras Oplosan di Surabaya Sudah Mencapai 13 OrangIDN Times/Sukma Shakti

Sementara itu dokter yang menangani masalah ini, Poernomo Boedi melalui dr Pesta mengatakan bahwa pasien-pasien itu datang dengan berbagai kondisi yang berbeda. Ada yang masih belum terlambat penangannya, dan ada juga yang kondisinya cukup parah, sehingga nyawanya tidak terselamatkan. Pasien mengalami gangguan keseimbangan asam dan basa pada tubuhnya. Dalam hal ini, seseorang itu biasanya akan menjalani cuci darah yang serius, untuk mengeluarkan racun dari dalam darahnya.

"Selain itu, pasien juga ditengarai memiliki riwayat meminum miras, yang saya tidak tahu isinya apa. Diduga miras itu racikan sendiri. Gejala yang ditimbulkan hampir sama semua. Mereka keracunan miras oplosan, yang biasanya sih bahannya itu dari metanol. Itu racunnya," pungkas Poernomo.

Baca juga: Cabuli Gadis Usai Pesta Miras, Dua Pria Ditangkap Polisi

 

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya