Kesaksian Mengerikan Ledakan Bom di GKI Diponegoro Surabaya

Tubuh terduga pelaku melayang hingga empat meter

Surabaya, IDN Times - Teror bom Surabaya yang menggemparkan jemaat umar Kristiani yang saat itu tengah beribadah. Termasuk di lokasi meledaknya bom di Gereja Krsiten Indonesia (GKI) di Jalan Diponegoro yang terjadi pada pukul 07.45 WIB. 

Para jemaat gereja sempat bertahan di sekitar kawasan Jalan Diponegoro usai ledakan bom terjadi. IDN Times, Minggu (13/5), sempat menemui dua jemaah yang melihat langsung saat ledakan terjadi di depan mata.

1. Ledakan terjadi di sekitar area parkir GKI Diponegoro

Kesaksian Mengerikan Ledakan Bom di GKI Diponegoro SurabayaIDN Times/Ardiansyah Fajar

Octavianus Rewah salah satu jemaat GKI Diponegoro menyebutkan ledakan bom terjadi pada pukul 07.45 WIB. Saat itu, ia bersama keluarganya mendapat giliran ibadah kedua yakni pukul 08.00 WIB.

"Tetapi saya jam 07.00 lebih sudah di gereja. Semua jemaat sudah siap untuk ibadah. Lalu terdengar suara ledakan pertama dan kedua beruntun. Terus ada teriakan minta tolong, saya keluar dari dalam gedung (gereja)," ujar Rewah.

Baca juga: Kesaksian Juru Parkir Detik-Detik Jelang Ledakan Bom di GKI Surabaya

2. Ledakan susulan juga terjadi di TKP saat sudah jatuh korban jiwa

Kesaksian Mengerikan Ledakan Bom di GKI Diponegoro SurabayaIDN Times

Sementara, jemaah lainnya, Ishak Rahanyaan mengaku berdekatan dengan Rewah saat kejadian. Ia sempat melihat ledakan ketiga yang berjarak sekitar lima menit dari ledakan sebelumnya. Bahkan, ia melihat tubuh pelaku melayang akibat ledakan bom. 

"Tukang parkir itu sempat mengangkat bagian atas pelaku, dia pakai cadar bersama satu remaja dan anak kecil, sepertinya anaknya. Semua perempuan. Lalu disuruh mundur, ternyata ada ledakan lagi, tubuhnya langsung terlempar ke atas setinggi empat meter lalu jatuh lagi," cerita pria 64 tahun itu.

3. Saat ledakan jemaat langsung berlarian menyelamatkan diri

Kesaksian Mengerikan Ledakan Bom di GKI Diponegoro SurabayaIDN Times/Faiz Nashrillah

Setahu Ishak, korban yang tergeletak yakni sekuriti, Yesaya, dan tiga pelaku. Sementara, korban luka empat orang, yakni dua anak-anak, satu perempuan dewasa, dan satu orang dari majelis.

"Orang-orang pada lari semua keluar. Mereka ketakutan dan berusaha menyelamatkan diri," ungkap Ishak.

Sedangkan, ledakan keempat yakni dilakukan oleh Tim Gegana dalam upaya penjinakkan bom pada pukul 10.45 WIB.

Saat ini, GKI Diponegoro masih dilakukan sterilisasi kepolisian dan awak media dilarang mendekat di luar garis polisi. Kapolri Jenderal Tito Karnavian telah meninjau lokasi kejadian pada pukul 13.20 WIB, didampingi Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin, Gubernur Jatim Soekarwo, dan Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Rudi Setiawan.

Ledakan bom Surabaya terjadi di tiga lokasi yakni Gereja Santa Maria Tak Bercela di Ngegel, Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) di Jalan Arjuno, dan Gereja Kristen Indonesia (GKI) di Jalan Diponegoro. Polda Jatim menyebutkan ledakan bom di tiga gereja terjadi beriringan mulai pukul 06.30 hingga pukul 07.50 WIB. 

Akibat ledakan bom Surabaya, 11 orang dinyatakan meninggal dan 41 lainnya luka-luka. Polisi masih mendata dan mengindentifikasi korban yang saat ini sudah dilarikan ke rumah sakit untuk perawatan dan identifikasi. Kemungkinan, jumlah korban masih bertambah.

Baca juga: Polisi Tembak 4 Teroris di Cianjur Jelang Teror Bom Surabaya



Topik:

Berita Terkini Lainnya