Jelang Purna Tugas, Soekarwo Masih Sisakan Satu PR Besar Ini

Semangat kejar target, Pak!

Surabaya, IDN Times - Gubernur Jawa Timur, Soekarwo mengaku masih punya satu pekerjaan rumah (PR) yang besar menjelang habisnya masa tugas. Tugas besar tersebut adalah memangkas angka kemiskinan.

Untuk itu, dia mengatakan akan memanfaatkan tahun 2018 untuk fokus menangani masalah tersebut. 

1. Maret 2018 10,1% dan September 9,44%

Jelang Purna Tugas, Soekarwo Masih Sisakan Satu PR Besar IniIDN Times/ Ardiansyah Fajar

Pemprov Jatim mempunyai target yang luar biasa untuk menurunkan angka kemiskinan. Pada Maret 2018 saja, Soekarwo menargetkan turun ke angka 10,1 persen.

Sedangkan pada September 2018 nanti, angka kemiskinan ditargetkan sudah turun ke angka 9,44 persen. Sebagai gambaran, pada September 2017 lalu, posisi angka kemiskinan di Jatim masih sebesar 11,20 persen. Adapun angka kemiskinan nasional saat ini sebesar 9,62 persen.

"Kalau target tahun ini terpenuhi 9,44 persen, Jatim akan di bawah rata-rata nasional. Kami optimis target ini bisa tercapai. Karena selama memimpin Jatim, tingkat kemiskinan dari 18,51 persen pada Maret 2009 persen bisa turun jadi 11,20 persen pada September 2017,” ujarnya.

Baca juga: Diprotes, Soekarwo Minta Aturan Taksi Online Terbaru Ditaati

2. Bappeda, Dinas PMD dan Dinsos Jatim jadi leading sector

Jelang Purna Tugas, Soekarwo Masih Sisakan Satu PR Besar IniANTARA FOTO/Wahdi Septiawan

Soekarwo menyampaikan, Pemprov Jatim telah menyiapkan formulasi berupa langkah-langkah untuk menurunkan angka kemiskinan. Menurutnya Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) dan Dinas Sosial (Dinsos) Pemprov Jatim ditunjuk sebagai leading sector. Artinya, ketiga dinas ini harus saling berkoordinasi secara komprehensif untuk menurunkan target ini. 

Soekarwo menegaskan dirinya sendirilah yang akan memutuskan secara teknis dan strategi untuk program ini. “Yang menjadi penanggung jawab dari segi perencanaan adalah Bappeda dan yang mengimplementasikannya adalah Dinas Sosial dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa. Ini yang kemudian harus paham detailnya,”  kata Gubernur dua periode ini.

3. "Beras by name by address" menjadi salah satu program penurunan kemiskinan

Jelang Purna Tugas, Soekarwo Masih Sisakan Satu PR Besar IniANTARA FOTO/Wahdi Septiawan

Penyaluran subsidi beras menjadi salah satu program untuk menurunkan angka kemiskinan di Jatim. Soekarwo mengungkapkan, komoditi beras masih menjadi beban bagi maasyarakat Jatim, mengingat harga beras dari periode ke periode terus naik.

Ia juga mengatakan jika program penyaluran subsidi sebenarnya sudah berjalan. Bedanya, kali ini beras disalurkan sesuai nama warga yang menerima dan cocok dengan alamat KTP-nya.

"Dengan adanya detail data by name by address akan memudahkan penanganan dan penanggulanan kemiskinan. Semuanya itu kalau dilakukan, bisa menurunkan tingkat kemiskinan.Tak hanya itu, kami akan menyalurkan beras rastra by name by address ini ke 250 ribu rumah tangga."

Baca juga: Soekarwo Usulkan Tiga Nama Pengganti Nyono

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya