Debat Pilgub Jatim, Ini Plus-Minus Kedua Pasangan Calon

Keduanya memiliki kelebihan masing-masing, silakan dinilai sendiri...

Surabaya, IDN Times - Debat Pilkada Jatim 2018 dengan tema Ekonomi Pembangunan telah digelar oleh Komisi Pemilihan Umum Jawa Timur (KPU Jatim), Selasa (8/5). Dalam debat itu, kedua paslon, Khofifah Indar Parawansa-Emil Elistianto Dardak dan Saifullah Yusuf (Gus Ipul)-Puti Guntur Soekarno telah melakukan adu visi dan program guna menyakinkan warga Jatim. Debat ini juga memantik pendapat ahli dan pengamat politik.

1. Pakar komunikasi politik UNAIR nilai Khofifah-Emil lebih kuasai permasalahan

Debat Pilgub Jatim, Ini Plus-Minus Kedua Pasangan Calon IDN Times/Rosa Folia

Pakar Komunikasi Politik Universitas Airlangga (UNAIR), Suko Widodo menilai dalam debat tadi malam kedua paslon menyajikan yang terbaik dibandingkan dengan debat pertama. Menurutnya paslon nomor urut satu menguasai permasalahan dan data. "Pilihan kata yang digunakan serta intonasi yang dipaparkan menunjukkan ketenangan. Namun, ada catatan yakni speed penyampaian masih terlalu cepat," ujarnya Rabu (9/5).

2. Suko Widodo nilai bahasa yang dipakai Gus Ipul-Puti mudah dicerna publik

Debat Pilgub Jatim, Ini Plus-Minus Kedua Pasangan Calon IDN Times/Rosa Folia

Adapun untuk pasangan Gus Ipul-Puti, Suko menilai mereka memiliki intonasi yang kurang stabil. Gesture keduanya pun terkesan kurang luwes dan cenderung kaku. Sebaliknya, keduanya memiliki kelebihan yaitu bahasa yang digunakan keduanya sangat mudah dicerna. "Speed atau tempo berbicaranya juga cukup bagus. Penggunaan bahasa yang proksimitas dengan audience ini adalah keunggulan tersendiri," kata Suko.

Baca juga: Jelang Debat Pilkada Jatim, Kedua Pendukung Adu Yel di Jalanan

3. Pengamat Politik nilai ada perbedaan pandangan ekonomi pembangunan antara kedua paslon debat

Debat Pilgub Jatim, Ini Plus-Minus Kedua Pasangan Calon IDN Times/Rosa Folia

Sementara itu, pengamat sosiologi politik UNAIR, Novri Susan mengatakan bahwa paslon nomor urut satu lebih condong membicarakan ekonomi makro. Hal tersebut bisa dilihat ketika Khofifah-Emil selalu menyajikan data-data nasional. "Mereka menggunakan pendekatan makro dalam tema ekonomi pembangunan. Padahal di Jatim tidak selalu menggunakan hal itu, malah yang bisa mengena itu mikro," kata Novri saat dihubungi.

Sementara paslon nomor urut dua, menurut Novri membicarakan Ekonomi Pembangunan di Jatim lebih spesifik. Mereka lebih merinci daerah mana saja yang prioritas untuk dibenahi secara pembangunan. "Model mikro tersebut kelihatan saat Gus Ipul-Puti punya program membuka lapangan kerja 750 ribu tiap tahunnya. Makanya hal itu saat ditanyakan Khofifah tidak ketemu karena dia pakai pendekatan makro sedangkan kalau mikro bisa saja sesuai program yang dipaparkan semalam," jelasnya.

Baca juga: Debat Pilgub Jatim, Gus Ipul Akan Dorong Anak Muda Jadi Petani

 



Topik:

Berita Terkini Lainnya