Bom Surabaya, 6 Polisi Diganjar Kenaikan Pangkat

Kondisi mereka mulai membaik

Surabaya, IDN Times - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) memberi imbalan kepada semua anggota yang menjadi korban ledakan bom di Surabaya. Hadiah tersebut berupa gratis pengobatan sampai pulih, kompensasi, serta kenaikan pangkat. Upaya itu dilakukan Polri untuk meningkatkan semangat semua anggotanya, sehingga tidak perlu takut bahkan trauma terhadap ledakan bom.

1. Dua anggota sudah dipastikan naik pangkat

Bom Surabaya, 6 Polisi Diganjar Kenaikan PangkatIDN Times/Ardiansyah Fajar

Kapolda Jatim, Irjen Pol Machfud Arifin mengatakan, sejauh ini ada enam anggota Polri yang masih dirawat akibat ledakan bom di gereja dan Mapolrestabes Surabaya. Ia menyampaikan dari enam anggota tersebut ada dua yang sudah dipastikan mendapat ganjaran naik pangkat, yakni Aiptu Junaedi dan Aiptu Ahmad Nur Hadi.

"Iya benar dapat kenaikan pangkat. Saat ini semua anggota kami recovery penyembuhan. Saya pastikan bisa interaktif bisa ngobrol. Yang di RSUD Dr. Soetomo itu parah penglihatannya semoga cepat pulih," ujarnya. Namun, Machfud belum menjelaskan detail kenaikan pangkat yang dimaksud.

2. Empat anggota lain juga akan mendapat kenaikan pangkat

Bom Surabaya, 6 Polisi Diganjar Kenaikan PangkatIDN Times/Ardiansyah Fajar

Sementara itu, Wakapolrestabes Surabaya, AKBP Pratomo Satriawan mengapresiasi semua anggotanya yang terkena ledakan bom baik di gereja Santa Maria Tak Bercela maupun Mapolrestabes Surabaya.

Selain dua orang, empat orang lainnya juga akan mendapatkan penghargaan serupa. Bedanya, mereka harus menempuh pendidikan terlebih dahulu. Mereka adalah Bripda Afan, Btipka Rendra, Aipda Umar, Briptu Dimas Indra. "Sudah di acc, berupa sekolah dan kenaikan pangkat. Nanti semua biayanya ditanggung oleh lembaga kepolisian," kata Pratomo.

Baca juga: Begini Kesaksian Detik-detik Meledaknya Bom di Mapolrestabes Surabaya

3. Kondisi anggota kepolisian mulai membaik

Bom Surabaya, 6 Polisi Diganjar Kenaikan PangkatIDN Times/Ardiansyah Fajar

Lebih lanjut, Pratomo menuturkan kalau semua anggotanya mulai membaik termasuk Junaedi yang menjaga di Gereja Santa Maria Tak Bercela. Ia mengalami luka yang cukup parah saat ledakan. Saat ini kondisi matanya belum bisa melihat walaupun bisa bicara. "Junaedi di gereja santa maria tak bercela. Kalau di Mapolrestabes saat kejadian anggota paling dekat Afan. Kondisinya bisa bicara, dua gigi tanggal. Pendengarannya belum maksimal. Semoga semua cepat pulih."

 

Baca juga: Kondisi Membaik, Anak Bomber Polrestabes Belum Dijenguk Keluarga

 

 

 


Topik:

Berita Terkini Lainnya