10 Ribu Ton Beras Siap Dikirim ke Palestina
80 persen warga Gaza hidup dalam keterbatasan
Humas ACT Jatim/ Dian Laksana
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Aksi Cepat Tanggap (ACT) kembali mengirim bantuan. Kali ini, mereka menyiapkan 10 ribu ton beras untuk warga Palestina. Rencananya, kapal pembawa bantuan akan diberangkatkan pada Rabu (21/02) mendatang.
Bukan hanya beras, rencananya bantuan pangan lain seperti gula dan tepung juga turut diangkut oleh kapal tersebut.
1. Bantuan kemanusiaan dari sekuel kolaboratif
Kepala Cabang ACT Jawa Timur, Ponco Sri Ariyanto, mengatakan bahwa bantuan imi merupakan lanjutan dari program serupa yang melibatkan masyarakat, pelaku usaha, dan relawan kemanusiaan.
Kapal ini sendiri sebelumnya telah mengirimkan bantuan pangan untuk korban kelaparan di Afrika dan pengungsi Rohingya di Bangladesh.
2. Masuk melalui jalur Gaza
Bantuan ini diperkirakan akan masuk melalui Gaza, termasuk opsi tambahan melalui wilayah Tepi Barat atau Yerusalem. "Kami akan kembali menggandeng Samudera Indonesia sebagai mitra pelayaran proyek kemanusiaan besar ini,” kata Ponco.
3. Tak hanya pangan, layanan medis pun digelontorkan untuk membantu Palestina
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Sebelum memberangkatkan Kapal Kemanusiaan yang mengangkut 10 ribu ton bantuan pangan, ACT telah terlebih dahulu menyalurkan bantuan langsung kepada warga Palestina. Selama lebih dari sebulan, ACT menyalurkan bantuan berupa dapur Umum di beberapa wilayah di Palestina, layanan medis gratis serta bantuan air bersih di Gaza.
Populasi Gaza saat ini berkisar kurang dari 2 juta jiwa. Lebih dari 80 persen warganya hidup dalam kesulitan ekonomi, sosial termasuk pangan.
Sejauh ini mereka hidup serba terbatas dan mengandalkan bantuan dari dunia luar. Hingga kini, ada lebih 200 ribu keluarga di Gaza yang memerlukan bantuan kemanusiaan. Diperkirakan volume 10 ribu ton bantuan pangan tersebut mampu memberi dukungan logistik bagi warga Palestina yang membutuhkan.