Surabaya Black Hat Miliki 700 Anggota, Penghasilan Per Orang Capai Rp20 Juta

Polisi menyebut hal ini biasa dilakukan saat kuliah.

Jakarta, IDN Times - Polda Metro Jaya berhasil mengungkap peretasan sistem elektronik dan website di 42 negara. Dari enam orang tersangka yang diincar, tiga orang diamankan polisi, sementara tiga lainnya masih dalam pencarian.

Polisi mendapatkan informasi pelaku tergabung dalam komunitas hacker, Surabaya Black Hat.

1. Pelaku merupakan mahasiswa

Kabid Humas Mapolda Metro Jaya, Kombes pol Argo Yuwono menyebutkan ketiga pelaku yang diciduk merupakan mahasiswa. Mereka, kata Argo, merupakan mahasiswa bidang IT.

"Ada enam (tersangka) tapi kita tangkap 3, AN, ATP, dan KRS, ketiganya berusia 21 tahun masih mahasiswa (di) bidang IT," kata Argo di Mapolda Metro Jaya, Selasa (13/3). 

2. Ada 700 hacker yang tergabung dalam Surabaya Black Hat

Surabaya Black Hat Miliki 700 Anggota, Penghasilan Per Orang Capai Rp20 Jutadelimiter.com.au

Komunitas Surabaya Black Hat disebut Argo sudah mempunyai ratusan anggota. Argo menyebut tak kurang dari 600 hacker tergabung dalam komunitas ini.

"Kelompok ini punya 600-700 anggota hacker," ucap Argo.

Baca juga: Retas 600 Situs, Tiga Warga Surabaya Dibekuk Polisi

3. Pelaku mendapatkan uang Rp15-20 juta per orang

Surabaya Black Hat Miliki 700 Anggota, Penghasilan Per Orang Capai Rp20 Juta

berita-sulsel.com

Dari hasil kejahatannya pelaku berhasil mengantongi mulai dari Rp50 juta sampai Rp200 juta. Angka tersebut diperoleh sepanjang tahun 2017 dan dibagikan ke setiap orang masing-masing sekitar Rp15-20 juta.

"Dia baru 2017, bisa dapat keuntungan Rp15-25 juta itu per orang," ujarnya.

4. Polisi menyebut hal ini biasa dilakukan saat kuliah

Surabaya Black Hat Miliki 700 Anggota, Penghasilan Per Orang Capai Rp20 JutaIDN Times/Sukma Shakti

Sementara itu, Kasubdit Cyber Ditreskrimsus Polda Metro Jaya AKBP Roberto Gomgom Pasaribu menyebutkan pelaku mungkin mengira tindakan peretasan yang dilakukannya adalah hal biasa saat kuliah. Namun, Roberto menyebut ini merupakan peretasan sistem sehingga perlu dilakukan penindakan karena sudah masuk dalam tindak pidana.

"Saya bilang ini adik-adik karena masih kuliah, bagi dia ini biasa, tapi ini peretasan sistem," lanjut Roberto.

5. Hanya perlu lima menit untuk jebol satu sistem atau website

Surabaya Black Hat Miliki 700 Anggota, Penghasilan Per Orang Capai Rp20 Jutacalliamedia.com

Dia menjelaskan hanya perlu lima menit untuk menjebol satu sistem elektronik ataupun website. Sehingga dari enam orang tersangka, tiap satu orang mendapatkan tugas meretas sekitar 600 website ataupun sistem elektronik.

"(Satu sistem butuh) 5 menit," ujar Roberto

"Ini kan lagi disidik, hari Minggu ditangkep ini kan hampir setiap orang 600 website bukan website aja tapi sistem IT," imbuhnya.

Lebih lanjut kata Roberto, geng Surabaya Black Hat ini biasa melakukan di kafe atau warung kopi. "Beragam, di mana saja mereka bisa melakukan, (misalnya) lagi di kafe," lanjutnya.

Sebagaimana diketahui, polisi berhasil mengungkap kasus peretasan yang dilakukan oleh Surabaya Black Hat.

Dari enam orang terduga pelaku, polisi mengamankan 3 orang berinisial AN, ATP, dan KRS dan barang bukti berupa 4 unit laptop, 3 unit handphone, 1 modem, 1 buah flashdisk, dan sejumlah buku ATM. Mereka diduga melanggar UU ITE dengan ancaman 8-12 tahun penjara.

Baca juga: 4 Tahun Berlalu, Akhirnya Hacker Linkedln Berhasil Ditangkap FBI dan Kepolisian Ceko



Topik:

Berita Terkini Lainnya