Ini 9 Fakta Kekerasan yang Masih Mengancam Perempuan di Dunia

Selamat Hari Perempuan ya, Guys!

Jakarta, IDN Times - Kekerasan terhadap perempuan masih marak terjadi, tak hanya di Indonesia, tapi juga di negara-negara lain. Di Indonesia sendiri ada 348.446 kasus kekerasan terhadap perempuan sepanjang 2017.

Angka dari Komnas Perempuan ini naik sekitar 25 persen bila dibandingkan jumlah kasus kekerasan yang terjadi pada 2016, yakni 259.150 kasus. Tak mengejutkan jika kekerasan terhadap perempuan menjadi salah satu isu yang diangkat dalam peringatan Hari Perempuan Internasional yang jatuh hari ini, Kamis (8/3).

Situs unwomen.org mencatat setidaknya ada 9 jenis kekerasan yang menimpa perempuan di dunia, mulai dari kekerasan fisik sampai kekerasan psikologis. Berikut adalah catatan hitam kekerasan terhadap perempuan dunia.

1. Sebanyak 35 persen perempuan di dunia mengalami kekerasan seksual 

Ini 9 Fakta Kekerasan yang Masih Mengancam Perempuan di DuniaIDN Times/Sukma Shakti

Situs unwomen.org mencatat ada 35 persen wanita di seluruh dunia mengalami kekerasan seksual. Kekerasan tersebut dilakukan oleh pasangannya maupun orang lain. Wanita yang telah dianiaya secara fisik atau seksual oleh pasangannya berpotensi dua kali lipat lebih besar melakukan aborsi atau mengalami depresi.

Di sejumlah wilayah, perempuan yang mendapatkan kekerasan seksual 1,5 kali lebih rentan tertular HIV, dibandingkan dengan wanita yang belum pernah melakukan aborsi.

Baca juga: 3 Faktor Penyebab Angka Kekerasan pada Perempuan Terus Meningkat

2. Pembunuh wanita hampir 50 persen orang terdekatnya

Ini 9 Fakta Kekerasan yang Masih Mengancam Perempuan di DuniaIDN Times/Sukma Shakti

Situs unwomen.org juga mencatat jika perempuan masih sering menjadi objek kekerasan, bahkan sampai harus kehilangan nyawa. Ironisnya pelaku adalah orang-orang terdekatnya sendiri.

Selama tahun 2012 tercatat wanita yang menjadi korban pembunuhan, hampir 50 persen pelakunya adalah pasangannya, bahkan anggota keluarganya.

3. Hampir 750 juta perempuan menikah di bawah umur

Ini 9 Fakta Kekerasan yang Masih Mengancam Perempuan di DuniaIDN Times/Sukma Shakti

Selain itu unwomen.org juga mencatat hampir 750 juta perempuan dan anak perempuan di dunia menikah sebelum umur 18 tahun. Perkawinan anak ini terjadi di sejumlah wilayah di dunia, misalnya di Afrika.

Di Afrika Barat dan Tengah, tercatat setidaknya 4 dari 10 anak perempuan menikah sebelum usia 18 tahun. Bahkan sekitar 1 dari 7 di antaranya menikah atau berkeluarga sebelum umur 15 tahun.

Akibat pernikahan dini itu, wanita berpotensi keguguran di awal kehamilan, dikucilkan di masyarakat, dan putus sekolah. Dengan begitu mereka juga sangat berpotensi mengalami kekerasan dalam rumah tangga.

4. 1 dari 10 anak perempuan dipaksa berhubungan seksual

Ini 9 Fakta Kekerasan yang Masih Mengancam Perempuan di DuniaIDN Times/Sukma Shakti

Anak-anak juga masih rentan menjadi objek kekerasan seksual di seluruh dunia. Dalam situs ini juga disebut bahwa ratusan juta anak dipaksa berhubungan seksual.

Setidaknya 1 dari 10 atau sekitar 120 juta anak perempuan dipaksa berhubungan seksual atau tindakan pelecehan seksual lainya. Ironisnya pelaku kekerasan tersebut adalah pacar atau mantan pasangannya.

4. Sekitar 200 juta perempuan disunat

Ini 9 Fakta Kekerasan yang Masih Mengancam Perempuan di DuniaIDN Times/Sukma Shakti

Sejumlah negara melakukan kekerasan terhadap perempuan dengan melakukan pemotongan kelamin perempuan. Hal itu dilakukan berdasarkan adat istiadat setempat.

Sunat kelamin yang dialami perempuan pun berada di angka yang memprihatinkan, yakni sekitar 200 juta wanita di dunia kelaminnya telah disunat.

Peristiwa ini menimpa perempuan di 30 negara. Di sebagian besar negara ini, mayoritas anak perempuan disunat sebelum usia 5 tahun.

5. Masih banyak perempuan menjadi korban perdagangan manusia

Ini 9 Fakta Kekerasan yang Masih Mengancam Perempuan di DuniaIDN Times/Sukma Shakti

Unwomen.org jug mencatat sekitar 51 persen atau lebih dari setengah korban perdagangan manusia di dunia adalah perempuan.

Yang mengerikan adalah dari 51 persen itu, 71 persen korban masih anak-anak. Tidak hanya itu, hampir tiga dari empat korban perdagangan manusia adalah anak perempuan.

Ditambah lagi dari semua perempuan yang menjadi korban perdagangan manusia, hampir tiga dari setiap empat perempuan dan anak perempuan diperdagangkan untuk tujuan eksploitasi seksual.

6. Perempuan kerap mengalami pelecehan di dunia maya

Ini 9 Fakta Kekerasan yang Masih Mengancam Perempuan di DuniaIlustrasi oleh Rappler

Pelecehan perempuan tidak hanya terjadi secara fisik dan psikologis saja. Di Uni Eropa perempuan juga mengalamai kekerasan dan pelecehan seksual saat berinteraksi melalui internet ataupun media sosial.

Setidaknya satu dari 10 wanita di laporan Uni Eropa mengalami pelecehan sejak usia 15 tahun. Bentuk pelecehannya seperti menerima email yang berbau seksual, SMS atau pesan yang menyinggung, yang tidak tepat, dan komentar tidak pantas di situs jejaring sosial. Resikonya paling tinggi di kalangan wanita muda berusia antara 18 dan 29 tahun.

8. Sebanyak 23 persen mahasiswi mengalami kekerasan 

Ini 9 Fakta Kekerasan yang Masih Mengancam Perempuan di DuniaIDN Times/Sukma Shakti

Di dunia pendidikan pun perempuan masih menjadi sasaran kekerasan. Di Amerika, 23 persen mahasiswi pernah mengalami kekerasan seksual. Hal itu dicatat dalam sebuah survei di 27 universitas di Amerika Serikat pada tahun 2015.

Ironisnya korban yang mengalami kekerasa seksual itu enggan melapor, baik melapor kepada pejabat kampus ataupun penegak hukum. Dari semua korban kekerasan seksual itu, yang melapor hanya 5 sampai 28 persen.

9. 82 persen anggota parlemen perempuan mengalami kekerasan psikologis

Ini 9 Fakta Kekerasan yang Masih Mengancam Perempuan di Duniakupasbengkulu.com

Tak hanya di dunia pendidikan, di Gedung Parlemen perempuan tidak bisa bebas dari kekerasan. Sekitar 82 persen perempuan di parlemen dilaporkan mengalami kekerasan psikologis saat menjalani proses persyaratan.

Hal itu tercatat dalam sebuah studi yang dilakukan oleh Uni Antar Parlemen yang meneliti anggota parlemen wanita di 39 negara di 5 wilayah di dunia.

Kekerasan psikologis didefinisikan sebagai ucapan, isyarat dan gambar tentang sifat seksual yang memalukan yang dibuat terhadap mereka atau ancaman.

Mereka menyebut para pelaku menggunakan media sosial untuk melancarkan aksinya. Dari survei tersebut sekitar 44 persen melaporkan telah menerima ancaman kematian, pemerkosaan, penyerangan, atau penculikan terhadap mereka atau keluarga mereka.

Baca juga: LINIMASA: Yuk, Intip Peringatan Hari Perempuan Internasional!




Topik:

Berita Terkini Lainnya