Geram dengan Adanya Travel Bodong, Anggota Komisi III DPR Semprot Kemenag

Biro perjalanan umrah bodong yang menjamur.

Jakarta, IDN Times - Komisi III menggelar rapat bersama Jaksa Agung Muhammad Prasetyo. Dalam kesempatan itu Politikus PDIP Arteria Dahlan menyinggung soal maraknya travel bodong yang menipu jemaah.

1. Ateria minta Jaksa Agung ikut buat pengawasan terkait travel bodong

Arteria meminta Jaksa Agung M. Prasetyo turut melakukan upaya pencegahan terhadap menjamurnya travel bodong. Bukan hanya melakukan inventarisasi.

"Mengenai masalah travel yang bodong tadi saya satu komisi, satu bulan ini yang dicari tadi bapak lakukan inventarisasi. Pencegahannya Pak!" kata Arteria saat menyampaikan tanggapannya di kompleks DPR RI, Rabu (28/3).

2. Arteria jengkel dan maki Kemenag

Arteria tampaknya jengkel dengan Kementerian Agama. Dengan nada tinggi, dia memaki Kementerian Agama di hadapan Jaksa Agung M. Prasetyo.

"Ini Kemenag kurang ajar Pak, semuanya Pak! Ini saya sama Pak menteri (Lukman Hakim) saya ngomong yang sama," Arteria mengumpat.

Baca juga: Ini Regulasi Baru untuk Penyelenggara Umrah, Biar Masyarakat Gak Tertipu Lagi


3. Arteria juga sebut Kementrian Pariwisata sama saja dengan Kemenag

Dia menuding Kemenag menyalahkan publik yang menjadi korban travel umrah bodong. Mengapa begitu saja percaya dengan biro travel yang menjual harga murah. Tidak hanya Kemenag, Arteria juga menyebut Kementerian Pariwisata.

"Menag kemarin dikatakan 'Makasih Mas Fery saya diingatkan', Kementerian Pariwisata sama. Mana ada publik, di negara ini yang disalahkan," ungkap Arteria.

4. Negara mesti hadir mencegah biro perjalanan umrah bodong

Arteria mengatakan negara harus turut hadir dalam kasus ini. Terutama untuk mencegah biro perjalanan umrah bodong yang menjamur.

"Kok kalian percaya ada ongkos biaya haji atau umrah murah. ya namanya kalian ditipu. Itu yang saya katakan sakit negara harus hadir di sini Pak," imbuhnya.

5. Kemenag mestinya menindak tegas biro perjalanan umrah yang jual harga tak masuk akal

Menurut Arteria, saat melihat biro perjalanan yang menjual harga sangat murah dan tidak masuk akal, Kemenag mestinya langsung menindak tegas. Dirinya pun menyebut sejumlah nama First Travel dan Abu Tours sebagai salah satu contoh travel yang bermasalah.

Baca juga: Menag: Kuota Haji dan Waktu Tunggu Lama Penyebab Meningkatnya Ibadah Umrah

 


 

Topik:

Berita Terkini Lainnya