BNN Terima Sampel 162 Ton Barang yang Diduga Prekusor dari Timor Leste

Prekusor adalah bahan kimia untuk pembuatan narkoba

Jakarta, IDN Times - Badan Narkotika Nasional (BNN) menerima 18 bungkus barang sampel yang diduga prekusor dari Kepolisian Nasional Timur Leste. 18 bungkus sampel itu merupakan sampel dari 162 ton prekusor yang diamankan di Pelabuhan Laut Dili Timor Leste.

1. Prekusor akan dikirim ke Indonesia

BNN Terima Sampel 162 Ton Barang yang Diduga Prekusor dari Timor LesteIDN Times/Akhmad Mustakim

Prekusor adalah zat atau bahan pemula atau bahan kimia yang dapat digunakan dalam pembuatan Narkotika dan Psikotropika. Kepala Bagian Hubungan Masyarakat BNN Sulistiandriatmoko menjelaskan prekusor ini rencananya akan dikirim ke Indonesia melalui jalur laut dengan menggunakan kapal. 

"Berdasarkan dokumen manifes perjalanan dari bahan tersebut memang tujuannya Indonesia," ujar Sulis di Kantor BNN, Jakarta Timur, Jumat (9/2).

2. Prekusor diduga adalah bahan baku pembuat PCC

BNN Terima Sampel 162 Ton Barang yang Diduga Prekusor dari Timor LesteIDN Times/Akhmad Mustakim

Menurut Sulis bahan prekusor yang dikirim ini kemungkinan adalah bahan baku pembuatan pil PCC. Namun ia masih menunggu hasil uji laboratorium untuk memastikan hal itu.

Baca juga: Terciduk, Polisi Tangkap Rekan Pengguna Narkoba Jennifer Dunn 

"Andai kata jadi bahan baku pembuat PCC 162 ton jadi berapa ratus juta pil bahkan miliarin pil yg akan dikonsumsi anak usia SD dan SMP," kata Sulis melanjutkan.

3. Prekusor berasal dari Singapura

BNN Terima Sampel 162 Ton Barang yang Diduga Prekusor dari Timor LesteIDN Times/Akhmad Mustakim

BNN menjelaskan 162 ton prekusor berasal dari Singapura dan akan diimpor oleh salah satu Perusahaan di Indonesia. Sulis menyebut perusahaan pengimpor itu mempunyai cabang di Dili, Timur Leste sehingga sebelum dikirim ke Indonesia barang itu transit lebih dulu di Timor Leste. Namun, ia enggan menjelaskan lebih lanjut tentang perusahaan yang dimaksud.

"Kami sudah dapatkan informasi dan sudah mengembangkan penyidikannya. Jadi, ada salah satu PT yang bertindak sebagai pengimpor dan PT itu mempunyai cabang di Dili dan itu sedang didalami seberapa jauh mereka mempunyai peran terhadap upaya memasukkan pengimpor bahan baku ini," kata Sulis. 

"Kami belum bisa jelaskan secara jauh karena masih proses penyidikan," kata dia menambahkan. 

4. Pelaku diduga sudah lebih dari sekali mengimpor prekusor

BNN Terima Sampel 162 Ton Barang yang Diduga Prekusor dari Timor LesteIDN Times/Akhmad Mustakim

Sulis menyebut pelaku pengimpor barang sudah mempunyai jam terbang yang tinggi. Karena bahan prekusor tersebut masuk ke Indonesia dalam jumlah yang sangat besar.

Baca juga: Polisi Tembak Mati Bandar Narkoba di Penjaringan Jakarta Utara

"162 ton itu kan nilai yang cukup besar secara ekonomi. Mengapa mereka berani memasukkan 162 ton, mungkin mereka punya succses story," ujar Sulis.

5. 13 orang diamankan Kepolisian Timor Leste

BNN Terima Sampel 162 Ton Barang yang Diduga Prekusor dari Timor LesteIDN Times/Akhmad Mustakim

Sementara itu anggota Kepolisian Timur Leste Inspektur Almeiro Dias Quintas mengatakan berdasarkan dokumen hanya tertulis kode 064. Pemilik barang menyebut itu adalah parasetamol.

"Dokumen ada manifesnya tidak sesuainya dengan diungkapkan pemilik barang. Di manifes tertulis kode 064 aja. Dari pemilik batang bilang parasetamol," ujarnya di tempat yang sama.

Barang yang diduga prekusor itu dikemas dalam karung dan dimasukkan ke dalam 9 kontainer. Semua barang itu berhasil disita petugas pada (23/01/2018).

Dari penangkapan ini polisi menahan 13 orang. 7 anak buah kapal dan 2 orang kapten yang berasal dari Indonesia dan 3 orang pemilik barang salah satunya warga Timor Leste.

Baca juga: Bongkar 3 Kasus Narkoba, BNN dan Bea Cukai Amankan 110 Kg Sabu dan 18.300 Pil Ekstasi

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya