Tokoh Nasional Berkumpul Lawan Terorisme, Shinta Wahid sampai Azyumardi Azra
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Insiden teror bom yang terjadi di Mako Brimob dan gereja yang ada di Surabaya menggerakkan nurani warga untuk bersama-sama mendeklarasikan perlawanan terhadap terorisme.
Mereka yang berkumpul di Wahid Institute terdiri dari beragam latar belakang profesi, agama, suku, komunitas hingga lembaga.
1. Memperkuat harmoni
Salah satu cara mencegah tindak radikalisme dan terorisme adalah memperkuat harmoni antar suku, agama, kepercayaan, ras, agar tidak mudah diadu domba oleh kelompok-kelompok tersebut.
Baca juga: Kemdikbud: Ini Cara Jelaskan Terorisme Pada Anak Kecil
Selain itu juga masyarakat perlu terlibat aktif dalam pengawasan lingkungan, dan tidak menyebarluaskan informasi terkait terorisme yang belum tentu valid.
2. Jangan ragu lakukan tindakan
Editor’s picks
Ketua Setara Institute, Hendardi mengatakan dalam Gerakan Warga Lawan Terorisme tersebut bahwa aparat jangan ragu untuk mengambil tindakan untuk mencegah terjadinya terorisme.
“Kami mendukung kerja institusi dan polri yang terus-menerus melakukan tindakan terhadap teroris termasuk melakukan deteksi. Aparat jangan ragu mengambil tindakan,” ujarnya di Wahid Institute, Selasa (15/5).
3. Dihadiri oleh sejumlah tokoh masyarakat dan komunitas
Dalam Gerakan Warga Lawan Terorisme ini, sejumlah tokoh masyarakat seperti Hj Shinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, Yudi Latif, Prof Saparinah Sadli, Prof Musdah Mulia , Prof Azyumardi Azra hingga Henny Supolo turut hadir.
Juga ada perwakilan dari para pekerja seni juga ikut bergabung dalam gerakan tersebut.
Baca juga: Ini Pernyataan Keuskupan Agung Jakarta soal Teroris Serang Gereja