SDM Bidang Digital Masih Langka dan Mahal di Indonesia

Kalau kamu jago coding, pasti gak akan menganggur

Jakarta, IDN Times – Memasuki era digital, tentunya dibutuhkan semakin banyak Sumber Daya Manusia (SDM) yang bisa berkontribusi pada bidang tersebut. Sayangnya, di Indonesia sendiri SDM yang berkecimpung dalam bidang digital masih terbatas.

1. SDM bidang digital masih langka

SDM Bidang Digital Masih Langka dan Mahal di IndonesiaIDN Times/Afriani Susanti

Kepala Perizinan dan Pengawasan Teknologi finasial OJK, Alvin Taulu mengatakan talent di Indonesia terutama di bidang digital masih susah untuk dicari. Kalau pun ada fresh graduate yang mampu menguasai bidang digital, biaya yang harus dibayar untuk menggaji mereka pun begitu besar. 

“Fresh graduate yang paham untuk pemograman Android bisa dibayar sebesar Rp 15 juta hingga Rp 18 juta. SDM bidang digital di Indonesia susah dan mahal,” Ucapnya. 

Baca juga: Benarkah Ketergantungan Pada Suami, Membuat Perempuan Rentan Jadi Radikal?

2. Coding jadi skill primadona

SDM Bidang Digital Masih Langka dan Mahal di IndonesiaIDN Times/Afriani Susanti

Banyak anak-anak muda yang tergiur untuk mempelajari coding karena permintaan di lapangan kerja yang besar. Meskipun untuk menguasai coding itu sendiri bukan hal yang mudah. 

“Bagi Bapak atau Ibu yang anaknya paham dengan coding, saya jamin tidak akan menganggur,” katanya.

3. Tidak adanya persiapan SDM bagi era digital

SDM Bidang Digital Masih Langka dan Mahal di IndonesiaIDN Times/Sukma Shakti

Dengan masuknya era digital, tidak menutup kemungkinan bahwa semua lapangan kerja yang tersedia membutuhkan SDM yang paham mengenai skill di bidang digital. Orang-orang yang saat ini telah berhasil memanfaatan era digital ini merupakan orang-orang yang telah belajar sejak lama dan mempersiapkan diri.

“Kebetulan timingnya itu pas. Mereka ini yang sukss ini bukanlah kandidat baru. Mereka hadir karena sebuah konsisten dan waktu yang tepat. Tentunya mereka juga memiliki pengalaman yang luar biasa,” ujarnya.

Baca juga: Komnas PA Minta Regulasi Anti Terorisme Sejalan dengan UU Anak

 

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya