Pemuda Yogya Ini Bangun Desa Ekowisata Melalui Waduk

Ini jadi waduk pertama di Yogyakarta

Jakarta, IDN Times – Sugeng Handoko menyadari perlunya melestarikan lingkungan guna menjaga bumi yang lebih baik. Berawal dari keprihatinannya pada masyarakat yang kerap menebang pohon, Sugeng pun menggulirkan gerakan konservasi bersama teman-teman di karang tarunanya di Desa Nglangera, Yogyakarta.

Dalam acara Ades Berikan Apresiasi Kepada Pejuang Air, Sugeng mendapatkan kesempatan untuk berkunjung ke Jakarta dan meraih penghargaan dari Ades tersebut.

1. Mendirikan waduk di Yogyakarta

Pemuda Yogya Ini Bangun Desa Ekowisata Melalui WadukIDN Times/Afriani Susanti

Kegiatan konservasinya tersebut dimulai dengan membangun sebuah waduk atau embung yang berfungsi sebagai penampung air hujan. Dari air hujan tersebut, dimanfaatkan untuk mengairi 20 hektar perkebunan durian dan kelengkeng. 

Baca juga: Indah Banget, Cobalah Pergi ke 7 Danau Buatan Indonesia Ini!

2. Menjadi desa ekowisata

Pemuda Yogya Ini Bangun Desa Ekowisata Melalui WadukIDN Times/Afriani Susanti

Dengan adanya waduk tersebut, Desa Nglanggeran pun menjadi Desa Ekowisata yang bisa menarik banyak pengunjung. Bahkan penghasilan dari adanya wisata tersebut jauh lebih besar, ketimbang nilai ekonomi yang dihasilkan dari usaha masyarkat untuk menebang pohon. 

3. Waduk pertama di Yogyakarta

Pemuda Yogya Ini Bangun Desa Ekowisata Melalui WadukIDN Times/Afriani Susanti

Hal menarik yang membuat desa ini banyak dikunjungi oleh wisatawan adalah karena waduk mini yang berada di atas bukit tersebut yang pertama ada di Yogyakarta. Waduk itu sendiri diresmikan pada 2013 dan mendapatkan dana hibah dari Gubernur DIY untuk dibangun pada 2012.

4. Memanfaatkan air

Pemuda Yogya Ini Bangun Desa Ekowisata Melalui WadukIDN Times/Afriani Susanti

Pemanfaatan air hujan yang dilakukan melalui konservasi tersebut telah mendatangkan manfaat tersendiri. Salah satunya menjadikan air hujan yang ditampung melalui waduk untuk mengairi perkebunan. Sehingga desa tersebut bisa dibangun menjadi Desa Ekowisata yang mendatangkan banyak banyak manfaat dari segi ekonomi dan pariwisata. 

5. Mendapat banyak penghargaan

Pemuda Yogya Ini Bangun Desa Ekowisata Melalui WadukANTARAFOTO/Galih Pradipta

Berkat usahanya dalam membangun desanya menjadi desa ekowisata, Sugeng pun diganjar sejumlah penghargaan. Beberapa penghargaan yang pernah diterimanya antara lain Young Change Maker (YCM) dari Ashoka Indonesia tahun 2011, Pemuda Pelopor Tingkat Nasional dan bidang seni budaya dan periwisata tahun 2011, pelaku PNPM terbaik oleh Kemenkokesra than 2014, penerima penghargaan kader konservasi teladan 2013 dari Kementerian Kehutanan RI, penerima penghargaan salah satu Desa Wisata Terbaik ASEAN tahun 2016 hingga penerima penghargaan ASTA (ASEAN Sustainable Tourism Award ) di tahun 2017.

Baca juga: Yuk, Piknik ke Kampung Warna Warni di Danau Sunter!

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya