Ini Isi Lengkap Kontrak Politik Prabowo - KSPI

Ada 10 tuntutan yang diteken Prabowo

Jakarta, IDN Times - Konferensi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) resmi mendeklarasikan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden. 

Deklarasi digelar di Istora Senayan dengan dihadiri sekitar 8 ribu buruh KSPI, berbarengan dengan aksi May Day, Selasa (1/5).

1. Dukungan kepada Prabowo tak gratis  

Ini Isi Lengkap Kontrak Politik Prabowo - KSPIIDN Times/Linda Juliawanti

Dukungan KSPI kepada Prabowo untuk maju dalam Pilpres 2019 ini tidak gratis. Sebab KSPI menyodorkan kontrak politik kepada Prabowo. Ada 10 tuntutan dalam kontrak tersebut, yakni:

  • 1. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia, khususnya kaum buruh dengan mencabut Peraturan Pemerintah No 78.
  • 2. Merevisi jaminan pensiun
  • 3. Jaminan kesehatan
  • 4. Stop honorer dan outsourcing
  • 5. Memberikan lapangan kerja 
  • 6. Mengangkat guru honorer
  • 7. Melaksanakan wajib belajar 12 tahun dan mengalokasikan APBN untuk beasiswa guru dan siswa
  • 8. Transportasi murah bagi buruh 
  • 9. Menyediakan rumah murah bagi buruh
  • 10. Meningkatkan pendapatan pajak

Baca juga: Prabowo Dideklarasikan Jadi Capres, 8 Ribu Buruh Sesaki Istora Senayan

2. Prabowo bersedia meneken kontrak politik

Ini Isi Lengkap Kontrak Politik Prabowo - KSPIIDN Times/Linda Juliawanti

Prabowo bersedia meneken kontrak yang disodorkan KSPI. Sebab, menurut Prabowo, ke-10 tuntutan tersebut adalah bagian dari perjuangannya.

"10 tuntutan tersebut justru bagian dari perjuangan saya," kata Prabowo. 

3. Alasan KSPI mendukung Prabowo

Ini Isi Lengkap Kontrak Politik Prabowo - KSPIIDN Times/Linda Juliawanti
Ketua Panitia Nasional May Day, Ridem Hatam Aziz, mengatakan pihaknya mendukung Prabowo sebagai calon presiden karena hanya Prabowo yang bersedia meneken kontrak politik tersebut. 

"Hanya Capres Prabowo yang bersedia menandatangani kontrak tersebut," ucapnya.

Ridem mengatakan akan ada konsekuensi jika Prabowo tidak menjalankan kontrak yang telah diteken tersebut. "Akan kami cabut mandatnya dan melakukan perlawanan," katanya.

Baca juga: Perpres 20 Tahun 2018: Kado Pahit Bagi Buruh di May Day

 

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya