Cegah Terorisme, Pendidikan Perlu Direformasi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mencegah tindak radikalisme dan terorisme, salah satunya dengan memperbaiki sistem pendidikan.
Karena itulah, pendidikan harus berperan aktif untuk meminimalisir tindakan tersebuut.
1. Guru jangan sungkan bahas radikalisme
Salah satu perwakilan artis yang hadir dalam Gerakan Warga Lawan Terorisme, Nia Dinata, mengatakan jika guru tidak boleh sungkan lagi membahas masalah radikalisme dan teroris. Hal ini disebabkan isu tersebut telah menjadi masalah bersama.
“Sebagai Ibu saya mengajak bapak dan ibu sekalian untuk menjadi teman bagi anak-anak kita. Sehingga kita bisa tahu sepak terjang mereka,” ucapnya.
Baca juga: Begini Kesaksian Detik-detik Meledaknya Bom di Mapolrestabes Surabaya
2. Reformasi pendidikan sangat dibutuhkan
Editor’s picks
Sementara itu, Ketua Yayasan Cahaya Guru, Henny Supolo, juga mengatakan bahwa reformasi pendidikan saat ini perlu untuk dilakukan. Pedidikan sendiri adalah tanggung jawab semua pihak.
“Ada tiga pusat pendidikan yakni dalam keluarga, dalam perguruan dan dalam pergerakan anak muda. Pendidikan adalah melakukan sesuatu yang jelas dan bukalah ruang yang menyeragamkan,” ucapnya.
3. Lawan siapapun yang memecah belah
Indonesia terbentuk dalam sebuah proses yang panjang. Jangan sampai pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab memecah belah Indonesia.
“Menjadi bangsa Indonesia adalah proses yang panjang. Proses yang harus dijalankan bersama, maka lawan siapapun yang berusaha memecah belah,” ucap Sumbadra Hayuning, salah satu perwakilan dari Generasi Millennials.
Baca juga: Tokoh Nasional Berkumpul Lawan Terorisme, Shinta Wahid sampai Azyumardi Azra