Alasan Seseorang Terjerumus Jaringan Terorisme, Salah Satunya Mendapat Materi

Alasan nomor tiga bikin miris

Jakarta, IDN Times - Ada beberapa faktor yang membuat seseorang bisa terjerumus dalam jaringan teroris. Demikian disebutkan mantan narapidana teroris Ali Fauzi yang juga mantan pentolan Jamaah Islamiyah (JI), dalam diskusi di LIPI, Jakarta, Kamis (17/5).

1. Rasa solid antar anggota

Alasan Seseorang Terjerumus Jaringan Terorisme, Salah Satunya Mendapat MateriIDN Times/Afriani Susanti

Faktor pertama yang membuat seseorang bisa terlibat dalam jaringan teroris adalah, adanya rasa solid antaranggota yang ada di dalamnya. Di mana mereka semua saling memberikan dukungan terhadap anggota.

“Pada dasarnya mereka memberikan seperti ideologi pertemanan, memberikan pemahanan radikal melalui lembaga pendidikan,” ujar Ali. 

2. Menerima dukungan material

Alasan Seseorang Terjerumus Jaringan Terorisme, Salah Satunya Mendapat MateriIDN Times/Afriani Susanti

Terlibat dalam jaringan teroris, kata Ali, juga bisa disebabkan karena adanya sokongan material kepada anggotanya. Dukungan material itu bisa seperti bantuan pendidikan hingga akses kesehatan. “Bantuan biaya pendidikan, diberikan pekerjaan dan akses kesehatan. Sehingga ketika mereka keluar, maka mereka akan dikucilkan, dimusuhi, dan tidak mendapatkan dukungan tersebut,” ucap adik dari terpidana mati kasus Bom Bali 1 Amrozi bin Nurhasyim alias Amrozi. 

Baca juga: Teror Bom di Negeri Nan Santun

3. Perempuan ingin lebih aktif terlibat

Alasan Seseorang Terjerumus Jaringan Terorisme, Salah Satunya Mendapat MateriIDN Times/Afriani Susanti

Menurut Ali keterlibatan perempuan dalam jaringan terorisme keluarga bukanlah hal baru. Perempuan sendiri ingin terlibat aktif dalam peran tersebut.

“Terkait dengan keterlibatan perempuan dan anak-anak, semakin menyadarkan betapa pentingnya keluarga. Perempuan ingin lebih aktif berperan,” ujar Direktur Pusat Studi Agama dan Demokrasi (PSDA) itu.

4. Penanganan pada anak-anak korban terorisme 

Alasan Seseorang Terjerumus Jaringan Terorisme, Salah Satunya Mendapat MateriIDN Times/Afriani Susanti

Selain menceritakan faktor penyebab seseorang terjerumus dalam jaringan terorisme, Ali juga menyebutkan penanganan bagi anak-anak korban terorisme. Seperti kasus terorisme di Surabaya, mereka harus mendapatkan penanganan serius. Terutama bagi korban anak-anak yang selamat akibat aksi teror yang dilakukan keluarga mereka sendiri.

Pertama, kata Ali, adalah memisahkan mereka dari orangtua untuk menyelamatkan mereka. “Dipisahkan oleh orangtua, kalau perlu diambil paksa dan dikelola oleh negara. Ini beberapa model yang dilakukan di luar negeri,” ucap dia.

Kedua, kata Ali, pemerintah harus melakukan konseling, sebab ideologi yang tertanam di pikiran anak-anak masih kuat. 

“Anak-anak ini melihat sendiri bagaimana bapak mereka ditembak dan oleh polisi hingga dipenjara. Sehingga perlu adanya konseling untuk menyembuhkan ideologi kebencian terhadap polisi itu,” kata pendiri yayasan Lingkar Perdamaian ini.

Ketiga, Ali menyarankan, agar pihak terkait membuat rumusan yang kongkret. Masih banyak anak-anak korban terorisme yang kini berada di bawah asuhan Yayasan Lingkar Perdamaian belum sepenuhnya 'sembuh'. 

“Anak-anak ini masih mengingat kejadian yang menimpa keluarga mereka. Jadi saya harapkan bahwa para civitas akademisi ini bisa membuatkan sebuah rumusan, supaya kami ini tinggal menjalankan nya di lapangan,” kata Ali Fauzi.

Baca juga: Cerita Adik Pelaku Bom Bali yang Kini Membina Mantan Teroris

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya