Antisipasi Nuklir Korea Utara, Hawaii Aktifkan Sirene Peringatan Lagi

Bersiaga demi kemungkinan terburuk tidak ada salahnya, kan?

Hawaii, IDN Times - Penjabat negara bagian Hawaii memerintahkan untuk kembali mengaktifkan sirene peringatan bencana/ serangan nuklir menyusul meningkatnya kekhawatiran akan serangan Korea Utara. Uji coba pada Jumat (1/12/2017) kemarin menjadi yang pertama kali sejak Perang Dingin usai.

Sistem peringatan tersebut bertujuan memberi kesempatan kepada masyarakat untuk mencari perlindungan 20 menit sebelum serangan terjadi.

Namun Associated Press melaporkan bahwa banyak wisatawan baik di daerah pantai hingga pegunungan yang tidak mendengar suara sirene.

"Saya sedang berada di lautan waktu itu jadi tidak mendengar suara sirene," ujar Tom Passmore, seorang turis asal Kanada yang berada di Pantai Waikiki saat uji coba berlangsung.

"Kupikir itu ide bagus. Tapi berdasarkan reaksi semua orang di pantai, mereka malah tidak bergerak sama sekali."

Vern Miyagi, petugas Hawaii Emergency Management Agency, mengatakan bahwa laporan awal yang diterimanya  mengindikasikan tes berjalan dengan baik.

"Seberapa baik seseorang mendengarnya tergantung seberapa dekat dia dengan perangkat", kata Miyagi. Berdasarkan data, ada 385 sirene peringatan yang tersebar di seluruh wilayah Hawaii.

Sebelumnya, pemerintah setempat telah melakukan sosialisasi pengujian ini melalui televisi, radio, pertemuan dengan masyarakat, situs resmi instansi lokal dan media sosial.

Uji coba sirene di Hawaii dilakukan usai Korea Utara kembali menembakkan rudal balistik antarbenua bertenaga nuklir yang dinamakan Hwasong-15 pada pekan ini.

Para pengamat bahkan telah berkesimpulan bahwa negara yang dipimpin oleh Kim Joung-Un tersebut telah berhasil meingkatkan kemampuan rudalnya.

Senjata tersebut diberitakan memiliki jarak tempuh lebih dari 13.000 kilometer, dan dapat mencapai daratan Amerika Serikat dengan mudah, termasuk Hawaii.

Hawaii yang dikenal sebagai satu destinasi wisata terbaik ini merupakan wilayah AS yang paling dekat dengan Korea Utara. Kehadiran militer di kawasan itu berpotensi membuat Hawaii jadi "target serangan" seperti Guam.

"Kemungkinan serangan pada hari-hari ini masih jauh, tapi kami yakin penting untuk bersikap proaktif. Kami telah menyusun rencana dan siap menghadapi segala kemungkinan yang akan terjadi," ujar David Ige, Gubernur Hawaii, pada konferensi pers di Honolulu pada hari Selasa (28/11/2017) lalu seperti dilansir dari Reuters.

Pulau Oahu, satu pulau di wilayah Hawaii, adalah pusat Komando Pasifik yang merupakan markas militer AS untuk kawasan Asia Pasifik.

Di Oahu juga terdapat puluhan kapal Angkatan Laut dan menjadi satu markas penting untuk Angkatan Udara, Angkatan Darat serta Korps Marinir.

Vern Miyagi sempat mengatakan bahwa serangan nuklir di negara bagian berpenduduk 1,4 juta jiwa tersebut akan mengakibatkan "Kematian ribuan jiwa, radiasi panas, kerusakan parah pada infrastruktur kritis dan kekacauan lainnya."

Direncanakan uji coba sirene akan terus dilakukan pada hari pertama kerja setiap bulannya.

Achmad Hidayat Alsair Photo Verified Writer Achmad Hidayat Alsair

Separuh penulis, separuh orang-orangan sawah.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya